Rabu, Juli 23, 2008

Perjalanan Panggilan Hidup

Saya ingin bercerita tentang kaitan panggilan kita hari ini dengan orang-orang yang pernah menjadi mentor dalam hidup kita. Firman Tuhan menunjukkan bahwa orang yang mementor kita adalah orang-orang yang membawa pengurapan yang menentukan bagi hidup pelayanan kita kelak, contohnya: Elia membawa pengurapan bagi hidup Elisa, Musa membawa pengurapan bagi hidup Yosua, Yesus pun membawa pengurapan bagi hidup murid-muridNya sehingga mereka menjadi para rasul yang pertama.

Sekitar tahun 1978-1979, saya sedang di tengah rasa frustrasi terhadap apa yang tadinya saya yakini, yaitu kekristenan. Saya menjadi orang yang penuh dengan keragu-raguan di dalam iman. Pada masa-masa seperti itu, saya bertemu dengan seorang teman yang aktif melayani Tuhan, dia mengajak saya untuk menghadiri sebuah rangkaian Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Di KKR tersebut, saya berjumpa dengan seorang hamba Tuhan yang telah berusia 70-an tahun, namun masih sangat berapi-api dalam melayani Tuhan. Hamba Tuhan ini bernama Karl Hoekendijk, seorang hamba Tuhan yang sangat diurapi Tuhan dalam pelayanan profetik dan healing. Tanpa sadar, selama mengikuti KKR tersebut, saya melihat banyak mujizat yang Tuhan lakukan. Ada orang yang tidak memiliki bola mata, namun ketika didoakan ia memperoleh bola mata baru dan bisa melihat dengan normal; ada juga yang lumpuh menjadi bisa berjalan dengan baik setelah didoakan; dan banyak mujizat lainnya. Kemudian Bp. Karl Hoekendijk bertanya, "Siapa yang mau dipakai Tuhan?". Pertanyaan ini berbicara secara khusus di hati saya, maka saya pun maju untuk didoakan. Bp. Karl menumpangkan tangannya atas saya dan mendoakan saya. Saat itu saya dipenuhi oleh Roh Kudus dan pengurapan Tuhan turun atas saya. Saya pun mengambil komitmen untuk memberikan diri saya dipakai Tuhan. Komitmen ini Tuhan perhatikan dan Ia gunakan untuk memakai hidup saya melayani Dia.

Sejak saat itu, kerinduan untuk berdoa besar sekali dalam diri saya. Saya mulai belajar melatih diri saya menggunakan pengurapan yang Tuhan sudah berikan. Pertama kalinya, saya mendoakan adik saya sendiri di rumah. Saya sangat bersukacita ketika dia dipenuhi oleh Roh Kudus saat saya doakan. Selain itu, saya mulai mendapatkan banyak penglihatan dari Tuhan.

Hari ini saya sedang menjalani panggilan hidup saya. Setelah cukup lama seolah-olah "terlupakan" di dalam panggilan ini, saya menemukan kembali pengurapan profetik dan healing yang pernah saya terima dahulu. Pengurapan ini saya terima melalui orang yang pertama kali mendoakan saya, Bp. Karl Hoekendijk. Pengurapan semacam ini adalah pengurapan yang tidak akan pernah hilang, dan harus terus kita kembangkan dengan rajin, agar semakin hari semakin nyata dalam hidup kita. Saya sendiri juga melakukannya, saya menjadi makin beriman, dan saya percaya Tuhan akan terus memakai saya bagi orang-orang yang membutuhkan kuasa profetik dan healing. Wahyu 12:10-12 berkata bahwa sekarang telah tiba waktunya, bukan saja keselamatan yang datang kepada kita, tapi juga kuasa. Inilah janji Tuhan yang terus saya pegang dalam hidup pelayanan saya. Salah satu wujudnya adalah melalui School of Believers (SOB) yang telah kita lakukan, ini untuk melatih orang-orang dalam hal pelayanan kuasa. Markus 16:17-18 juga menyebutkan mengenai tanda-tanda yang akan menyertai orang-orang yang percaya, jadi memang inilah pengurapan yang Tuhan sudah berikan bagi setiap kita.

Saat saya pertama kali mengambil keputusan untuk memberikan diri saya dipakai oleh Tuhan, saat itulah pengurapanNya turun atas saya. Sampai hari ini, pengurapan yang sama terus memperlengkapi saya untuk makin maksimal dalam melayani Dia. Kesempatan dan kehormatan untuk saya melayani Tuhan ini saya berikan bukan saja bagi gereja kita, namun juga untuk seluruh gereja-gereja lain yang membutuhkannya. Kita pun harus demikian, carilah sebanyak mungkin orang-orang yang memiliki pengurapan khusus dari Tuhan, untuk mementor hidup kita. Di sinilah Tuhan akan menurunkan pengurapanNya atas hidup kita, karena pengurapan itu diteruskan dari sang mentor kepada kita. Tuhan akan menuntun kita dalam panggilan hidup kita, dan Tuhan akan terus memperlengkapi kita dengan pengurapan itu. Inilah yang akan membuat kita makin maksimal dalam hidup dan pelayanan kita menjalani panggilan Tuhan. Tuhan memberkati.

Sofjan Sutedja

4 komentar:

Raymundus Yosibrata,S.Kom,MM. mengatakan...

Saya sangat terkesan dengan sebuah perjalanan Iman dari Bung Sofjan Sutedja, yang lewat pertobatan totalnya pada akhir tahun 1979, bisa melahirkan sebuah gerakan baru yaitu sebuah pelayanan memberkati Indonesia dan Bangsa-bangsa. Luarbiasa sekali. Kalau Bung Sofjan tidak bertobat, maka saya sangat percaya abbalove minitries yang terkenal sebagai Pusat Training Gereja-Gereja Di Indonesia, tidak mungkin ada. Lewat pertobatan dari Bung Sofjan, maka memunculkan nama besar seperti Bung Samiton, Bung Eddy Leo, sampai kepada Mr.Jeff Hammond sebagai yang mengimpartasi Kesatuan Tubuh Kristus. Semoga api pertobatan Bung Sofjan tetap menyala-nyala sampai hari ini dan bisa "diwariskan" kepada Generasi berikutnya. Amin....

Anonim mengatakan...

Kalau saya jadi K' Sofjan sekarang...saya mau banget ketemu lagi dengan Pdt Karl Hoekendijk. :) And I will sing "thank you...for giving me to the Lord...."

Raymundus Yosibrata,S.Kom,MM. mengatakan...

Untuk Sdri Lina Lasup, kita perlu merenungkan dan belajar dari sikap hidup pahlawan Iman seperti Bung Sofjan yang sangat luarbiasa ini. Ada jutaan orang bertobat dan terima Yesus sebagai Tuhan & Juru Selamat, akan tetapi hidupnya biasa-biasa saja, nggak ada perubahan hidup. Bung Sofjan dalam hal ini adalah seorang pribadi yang mampu mempengaruhi hidup orang lain, terbukti beliau bisa mengajak teman sepermainannya (Bung Samiton & Bung Eddy Leo yang yang kuliah arsitek) adalah anak muda yang boro-boro mau suruh ke Gereja, apalagi mau jadi fulltimer alias jadi Pendeta. Saya juga heran sekali, anak muda yang tidak sekolah pendeta, pada mulanya, tapi kelak bisa mewarnai perjalanan sebuah Gereja menjadi Gereja Misioner & memberkati Indonesia & Bangsa-bangsa. Sangat mengherankan & menakjubkan. Luarbiasa Tuhan kita Yesus Kristus. Saya percaya Pendeta Karl Hoekendijk sekarang ini tersenyum di Surga menyaksikan betapa dahsyatnya hasil feed back dari KKR 1978 yang beliau layani di Indonesia, bisa berubah menjadi Gerakan dahsyat menjadi Gereja yang bertumbuh ke arah kepenuhan Kristus......

Zhi Ming Tian mengatakan...

Syalom Pak Syofjan, salam kenal nama saya budiaji, status masih seorang mahasiswa. Saya terkesan dengan kesaksian pak Syofjan. Kalau boleh tau buku favorite pak Syofjan apa? ada rasa haus dan lapar dari diri saya untuk mengenal Tuhan lebih dekat lagi.

Terimakasih, semoga suatu saat saya bisa belajar banyak dari bapak Sofjan.rq